Kenapa harus di kasih judul Mati Berlahan di Soto Rampal Malang? Sini-sini mendekat biar tak ceritani. Jadi sebenarnya Soto Rampal Malang merupakan salah satu kuliner legendaris kota Malang yang sudah berdiri sejak 1957. Padahal udah selama itu tapi baru tahun 2017 aku merasakan yang namanya Soto Rampal Malang.

Tempatnya emang nyelempit, meskipun berada di pinggir jalan tepat di belakang bank BCA perempatan lapangan Rampal dan dekat dengan lampu merah, tapi tidak ada palang atau neon box yang menandai tempat ini. Jadi musti pelan-pelan nyarinya kalau gak mau keblablasan.

Depot ini memiliki dua tempat, satu di bagian depan yang di tata seperi depot kebanyakan, dan satu lagi di bagian belakang yang lebih longgar dan lebih terasa seperti makan di rumah nenek dengan bangunan rumah yang cukup lawas. Di bagian ini juga terpampang beberapa foto orang-orang penting salah satunya mantan presiden Indonesia SBY yang nampaknya pernah duduk santai menikmati semangkuk Soto Rampal Malang. Selain itu, kamu juga bisa melihat dapur jadul mereka yang ternyata masih menggunakan tungku untuk memasak. Khas rumah nenek banget.

Tanpa melihat dan menanyakan harga, aku bersama Mas Alfan memesan satu mangkuk Soto Daging. Ditambah dengan iming-iming mas Alfan yang bilang “babat, empal, otak goreng disini enak” dan gak pake lama aku sudah pesan beberapa side dish termasuk paru goreng yang cukup menggoda iman.

Gak pake lama, semangkuk soto daging dengan porsi yang cukup besar dan potongan daging sapi yang gwede-gwede dan bwanyak, cukup menggoda iman untuk segera mencicipi. Beberapa side dish yang aku pesan satu persatu juga datang. Jadi aku pesan 1 babat, 1 otak goreng, 1 paru goreng. Welcome Cholesterol!

Wangi kaldu daging menyeruak dengan asap yang masih mengepul, disajikan dengan sayur cambah dan daun selederi. Meski kuahnya gak begitu keruh, tapi rasa kaldu sapi cukup kuat apalagi ditambah perasan jeruk nipis dan sedikit sambal. Gurih mwantap! Potongan daging sapi yang gwede-gwede yang ternyata lembut, empuk, ga ada alot-alotnya sama sekali ini gak merusak nikmatnya semangkuk soto daging legendaris ini.

Oiya, side dish jangan lupa untuk disantap, terutama babatnya. Babat di Soto Rampal Malang ini memakai babat rawis yang cenderung berasa manis dan ketika kamu lahap dengan satu sendok Soto Rampal Malang yang cenderung gurih, rasanya menyatu menghasilkan sensasi yang bakal bikin kamu ketagihan. Benar-benar jatuh cinta aku sama ini soto!

Mas Alfan bilang, empal di Soto Rampal Malang udah kaya steak medium rare. Empuk and juicy lah. DOOOOHH KAN AKU JADI MUPENG! Tapi untung akal sehatku masih main. Bener-bener selain sotonya, side dish disini gak bisa diremehin, sampai-sampai kata mas Alfan “kalau udah bosen hidup dan pengen mati secara enak, banyak-banyak in deh makan jerohan disini” hwahahaha 😀

Buat harganya, emm kalian jangan kaget walaupun aku sendiri cukup shock dengan harga 32ribu untuk semangkuk soto daging dan 30000 untuk satu porsi tiap side dish yang tersedia. Iya kamu gak salah baca, itu bukan 3.000 tapi 30.000. LUAR BIASA KHAAANN!! (btw, kita posisi gak bawa uang lebih dan bingung mau gimana sedangkan gak bisa debit. Untung bank BCA tepat di sebelah warung ini. Thanks BCA :”D)

Tapi jujur kalau disuruh mengulang buat makan disini aku mau banget, apalagi ada menu rawon juga yang patut buat dicobain. But, buat pesen side dishnya aku pikir-pikir dulu deh, kalau lagi banyak duit bolehlah borong babat dan empalnya.

————————————–

What We Order?

Nasi Soto Daging : Rp 32.000

Babat Rawis : Rp 30.000

Otak Goreng : Rp 30.000

Paru Goreng : Rp 30.000

Freshtea : Rp 5.000

Aqua Botol : Rp 5.000

---

Warung Soto Rampal Malang

Jl. Panglima Sudirman no. 71A Malang

Price: Rp 30.000 – Rp 40.000
Open: Everyday / 07.00 – 14.000

Taste: ★★★★★
Service: ★★★☆☆
Ambience: ★★★☆☆
Wifi: No
Electrical Plug: No
Parking Area: Available
Cash Only